Kamis, 11 Maret 2010

When A Miracle Comes chap,1

Ini FF saya yang sebelumnya udah saya post di FB saya..
iseng-iseng saya buat FF ini jadi masih banyak yang salah..


When A Miracle Comes

Disclaimer: "I don't own Super Junior member, they belong to SM Entertainment. And I don`t own Park Ah Rin because she is my friends cassanovamonkey but I do own Eun Sa, I make no money from this—please don't sue me.

Cast: Jo Kyu Hyun, Kim Ki Bum ,Lee Hyuk Jae *Eun Hyuk , Kim Eun Sa , Park Ah Rin.

RATING BELUM TAU!!

“Oppa..” teriak seorang gadis.

“Ne~” jawab seorang lelaki sambil melihat gadis yang memanggilnya.

“Oppa.. mau pergi kemana?” Tanya gadis itu, sambil melihat kotak yang dibawa oleh lelaki itu.

“Ah.. ayo ikuti aku nantinya juga kau akan terkejut” jawab lelaki itu sambil tersenyum dan menggenggam tangan perempuan itu.

Setelah cukup jauh mereka berjalan, sampailah mereka di sebuah danau yang berair jernih dan di sekitarnya terdapat pepohonan hijau yang rindang.

“Nah kita sudah sampai”

“Indah sekali, tapi apa yang akan oppa lakukan di sini?” Tanya gadis itu, namun lelaki itu tidak menjawab pertanyaan gadis itu, ia malah asik mencari batu, krek suara itu terdengar dari kotak ketika di buka dan isi kotak itu mulai terlihat, isinya hanyalah alat pahat batu. Gadis itu tidak mengeluarkan kata-kata lagi, dia asik memainkan air danau.

Tidak lama kemudian gadis itu mulai mengeluh. “Oppa aku mulai bosan, ayo kita pulang” ajak gadis itu pada lelaki yang sedang asik memahat batu.

“Sabarlah sebentar lagi” jawab lelaki itu sambil terus memahat.

Tidak lama kemudian.

“Nah sudah jadi,bagai mana menurutmu?” Tanya lelaki itu sambil memperlihatkan bentuk batu yang berubah menjadi bentuk nadasetengah ketukan itu.

“Bagus!” jawab gadis itu, sambil mengambil batu dari tangan lelaki itu.

“Hahaha sudah ku duga hasil pahat ku memang selalu bagus, itu untuk mu.”

“Mwo? Untuk ku? Mengapa untuk ku?”

“Karena aku percaya suatu saat nanti kau akan menjadi seorang pianis terkenal, maka dari itu jangan terlalu sering bolos kursus piano!” kata lelaki itu sambil menyentuh jidat perempuan itu lembut dengan jari telunjuknya, gadis itu hanya membalas dengan cengiran besar.

Gadis itu adalah Kim Eun Sa dan lelaki itu adalah kakak Eun Sa, Kim Ki Bum.

Kejadian itu adalah kejadian 5 tahun yang lalu, dan 2 tahun kemudian Ki Bum mendapat beasiswa untuk kuliah di Amerika, Rumah yang di tinggali Eun Sa dan ummanya kini terasa semakin sepi, 1 tahun yang lalu aboji mendapatkan tawaran pekerjaan yang lebih baik di luar kota yang jauh dari kota tempat mereka tinggal. Awalnya mereka sekeluarga berencana pindah namun niat itu tidak terlaksana karena merasa tanggung dengan pendidikan yang Eun Sa jalani.

Aish.. Kenapa ½ tahun terasa begitu lama bagiku dan mengapa bulan ini kakak tidak menelopon ataupun mengirim kabar? Gumam Eun Sa dalam hati.

“Ah.. Eun Sa sedang apa kau di kamar? cepat sarapan!” teriak umma dari ruang makan.

“Ne..”

“Umma.. aku hanya minum susunya saja ya?” pinta Eun Sa sambil memasang wajah memelas.

“Ne..” jawab umma lembut, setelah selesai sarapan Eun Sa langsung berpamitan dan pergi ke kampus.

Aish.. ada apa ini dari tadi aku merasa begitu pusing dan mengapa badanku terasa lemas sekali, apa ini hanya perasaan ku saja? Gumam Eun Sa dalam hat.

setelah sampai di pertengahan jalan menuju kampus.

“Eun Sa – ah!” terdengar seseorang memanggilnya.

Tepat ketika Eun Sa berbalik untuk melihat siapa yang memanggilnya tiba-tiba matanya terasa gelap. “Ah – Eun Sa, apa kau sudah sadar?” ucap seseorang bersuara bass, dia adalah tetangga sekaligus sunbae Eun Sa di kampus Jo Kyu Hyun.

“Ya~ apa kau sudah sadar?” Tanyanya sekali lagi.

“Kenapa, sekarang aku ada di sini?”

“Kau ketiduran di kampus.” Jawab Kyu Hyun dengan wajah menahan tawa.

“Ha! Mana mungkin? Perasaan aku sedang berjalan tadi.” Jawab Eun Sa dengan wajah takut. “Hahahaha…” kali ini Kyu Hyun mulai mengeluarkan tawanya yang terbahak – bahak.

“Apa yang lucu?” Tanya Eun Sa dengan wajah polos.

“Hahaha.. sudah,,sudah,, perutku mulai terasa sakit, iya tadi kau pingsan di jalan.” Jawabnya sambil mengusap air mata yang keluar karena tawanya.

“A~ berarti aku tidak tertidur saat pelajaran yes.. yes.. yes..” Jawab Eun Sa sambil mengangkat tanganya ke atas.

“Mwo? Yes? Apa kau sudah gila kau pingsan dan megucapkan kata yes?” tanyanya sambil membelontotkan kedua matanya.

”Memang ada yang bilang aku berkata yes karena aku pingsan?”

“Tadi kau bilang yes!!”

“Ah.. sepertinya ingatan ku melemah” jawab Eun Sa sambil memegang kepalanya.

“Ah.. Sudahlah, apa pagi ini kau sarapan?” Tanya Kyu Hyun dengan wajah serius.

“Ne.. Aku minum segelas susu dan… Sudah”

“Kau serius?” tanya Kyu Hyun, Eun Sa hanya membalas dengan anggukan

“Tumben sekali orang gembul seperti mu hanya sarapan dengan segelas susu, mencoba untuk diet untuk seseorang?” ejek Kyu Hyun

“Ya!” Tiba-tiba pintu ruang UGD terbuka dan seorang keluar mulai terlihat di balik pintu itu.

“Maaf mengganggu, apakah anda keluarga pasien?” Tanya perawat bersuara ramah itu pada Kyu Hyun.

“Ne.. Ada apa?” Tanya Kyu Hyun pada perawat itu.

“Dokter ingin bertemu anda.”

“Oh.. Baiklah.”

“Silahkan ikuti saya.” Setelah sekian lama pintu UGD kembali terbuka dan kali ini bukan perawat melainkan Kyu Hyun wajah Kyu Hyun terlihat tidak secerah tadi tapi senyum terlihat di wajahnya.

“Tadi dokter berkata apa?” Tanya Eun Sa pada Kyu Hyun yang telah duduk di kursi sebelah tempat tidurnya.

“Kau terkena animea, jadi kau harus menjaga makanan mu tidak boleh jajan sembarangan dan makan-makanan yang asin.”

“Oh.. Oke.. Berarti sekarang kita pulang?”

“Ne..” Jawab Kyu Hyun di barengi dengan anggukan pelan, biayaya rumah sakit ternyata sudah dibayar oleh Kyu Hyun, Dan sepanjang perjalan menuju stasiun kereta hingga naik kereta Kyu Hyun tidak banyak bicara seperti saat di rumah sakit.

“Gomawo.” Ucap Eun Sa pada Kyu Hyun yang duduk di sebelahnya.

“Ah.. tidak masalah.”

“Oppa.. Tadi mengapa mengaku keluarga ku?”

“Hah? Kau panggil aku oppa? Lucu sekali hahaha..” kali ini wajah Kyu Hyun terlihat sedikit lebih cerah.

“Ya! Aku mencoba sopan pada mu tapi kau malah mengejek ku!”

“Tapi aku suka saat kau panggil aku oppa, ah masalah itu aku tak mau merepotkan ajuma untuk datang ke rumah sakit.” Wajahnya kembali menyuram tetapi ada senyuman malu yang terlihat di bibirnya.

“Oh..”

Setelah pembicaraan itu, tak satupun dari mereka membuka pembicaraan, setelah sekian lama perjalanan sampailah mereka tepat berada di depan rumah Eun Sa, Kyu Hyun mulai membuka mulutnya lagi.

“Bilang pada umma mu jangan membuatkan makanan yang terlalu asin, pedas ataupun terlalu asam, mengerti?”

“Ne, oppa terimakasih atas semuanya.”

“Itu bukan masalah besar, cepat masuk.” Tanpa berkata-kata lagi Eun Sa mulai membuka pagar rumahnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar